3. Awalnya wisatawan tidak boleh berenang
Ternyata awalnya, wisatawan tak diperbolehkan berenang di sungai dengan arus tenang itu. Namun, pada 2016, wisatawan kemudian diperbolehkan berenang dengan sejumlah imbauan untuk menjaga kelestarian aliran sungai dan alam sekitarnya. Apa saja? Di antaranya waktu berenang tak lebih dari 30 menit, hindari pula pemakaian produk perawatan kulit. Mandi dan mengganti pakaian di toilet. Meski diperbolehkan berenang di sungai, wisatawan tidak diizinkan berenang di mata air yang terletak di dekat Kali Biru. Selain demi menjaga kemurnian air, juga bentuk penghormatan kepada leluhur.
4. Legenda populer tentang Kali Biru
Tak hanya karena keindahannya, popularitas Kali Biru juga erat dengan legenda masyarakat setempat. Bagi Suku Mayalibit, Kalibiru merupakan salah satu tempat sakral. Konon, pada dahulu kala sebelum pergi berperang, para prajurit berendam di sungai agar lebih kuat untuk menaklukkan musuh. Legenda masyarakat lainnya menceritakan, buaya putih yang tinggal di sungai ini akan menampakkan wujud sebagai petunjuk ada masyarakat yang melanggar hukum adat.
5. Akses menuju Kali Biru
Untuk menuju ke destinasi ini, pengunjung harus menyewa perahu ke warga lokal, atau juga bisa menggunakan speedboat dari Waisai, ibu kota Raja Ampat. Jarak tempuh dengan perahu sekitar 15 menit, lalu kita harus trekking menyusuri hulu sungai dan masuk ke dalam hutan sekitar 30 menit. Sepanjang perjalanan, Anda akan ditemani dengan pemandangan yang indah dan asri sampai melihat surga kecil yang tersembunyi di akhir perjalanan. Jangan khawatir jalan yang ditelusuri bukanlah hutan rimba, pengelola kawasan telah membuat jalur setapak yang memudahkan wisatawan. Biaya masuk ke Kali Biru dibanderol sekitar Rp100.000 - Rp250.000 per orang.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Viral Kali Biru Papua Populer di Kalangan Netizen Luar Negeri, seperti Apa Keindahannya?
Editor : Odi Siregar