"Hai manusia, dengarkanlah dengan sungguh-sungguh kata-kataku ini. Sembahlah Allah dan laksanakanlah shalat lima waktu sehari. Berpuasalah di bulan Ramadhan dan tunaikanlah zakat serta kekayaanmu. Jika mampu, tunaikanlah ibadah haji. Ketahuilah bahwa setiap Muslim adalah saudara bagi sesama Muslim. Kalian semua sama, tidak ada yang lebih mulia kecuali dalam takwa dan amal shaleh."
"Ingatlah, suatu hari kalian akan menghadap Allah untuk dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kalian lakukan. Oleh karena itu, berhati-hatilah agar kalian tidak tersesat dari jalan kebenaran setelah kepergianku."
"Hai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang setelahku, dan tidak akan ada agama baru yang muncul. Oleh karena itu, wahai manusia, nilai dengan baik dan pahamilah kata-kata yang telah aku sampaikan kepadamu.
"Sungguh, aku tinggalkan kepada kalian dua hal. Jika kalian berpegang teguh dan mengikuti keduanya, kalian tidak akan tersesat selamanya. Itulah Alquran dan sunnahku."
"Hendaklah orang-orang yang mendengar perkataanku menyampaikannya kepada orang lain, dan orang itu pun hendaklah menyampaikannya kepada orang lain pula. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku daripada yang mendengarnya langsung dari aku. Ya Allah, saksikanlah bahwa aku telah menyampaikan risalah-Mu kepada hamba-hamba-Mu."
Pada saat itu, wahyu terakhir diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi, "Pada hari ini, Aku telah menyempurnakan agama kalian, telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku ridha menjadikan Islam sebagai agama kalian." (QS. Al Maidah: 3).
Mendengar wahyu tersebut, Abu Bakar RA menangis dengan sedih, karena ia memahami bahwa jika suatu misi telah diselesaikan, itu menandakan bahwa pembawa misi tersebut (Nabi Muhammad SAW) akan segera kembali kepada Allah Subhana Wa Taala (meninggal dunia).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta