Demi kegemarannya tetap tersalurkan, Tesalonika ada menulis beberapa karangan cerita. Namun, terkadang kesibukan lain yang diurus membuat dirinya menemukan kendala hingga kurangnya konsisten lewat bakat dan kegemarannya tersebut. Melihat itu, diirnya berpesan untuk menghasilkan sebuah karya diperlukan konsisten.
“Pesan dari aku agar dapat menghasilkan karya terkhususnya dibidang kepenulisan, yakni harus konsisten. Meskipun sulit, tetapi harus dimiliki.”
Berbicara konsistensi dalam menghasilkan karya, dirinya juga berkaca pada pengalamannya dahulu sebelum menerbitkan novel dan membagikannya untuk menjadi pembelajaran bagi anak muda yang tertarik dengan kepenulisan dan menghasilkan karya.
“Aku ada pembelajaran yang didapat dari konsisten ini berdasarkan pengalaman yang aku miliki. pada saat menerbitkan novel, sebenanrya itu ditulis mulai tahun 2017, tetapi baru dirilis tahun 2021. Hal itu karena sering sekali aku malas untuk merevisi dan memperbaiki novel itu, begitupun dengan karya lainnya. Dari situ aku berkaca, jika kita tidak konsisten dan sering menunda-nunda berkaibat pada karya tersebut tidak kunjung dirilis,” tegasnya.
Melihat tingkat literasi Indonesia berada diposisi 62 dari 70 negara yang dikeluarkan oleh Program for International Student Assessment (PISA) dan tingkat kualitas pendidikan di Medan berada pada peringkat 27 dalam hitungan nasional. Peningkatan tersebut menjadi tugas bagi seluruh khalayak. Hal itu, membuat Tesalonika tergerak untuk menjadi salah satu anak bangsa yang mewujudkannya.
Oleh karena kecintaanya terhadap bidang peningkatan kualitas literasi dan pendidikan, mendorong Tesalonika bergabung di Komunitas Gen Smart Indonesia menjadi Ketua Regional di Medan. Komunitas yang berdiri sejak tahun 2020 tersebut memberikan ruang generasi milenial untuk berkembang. Termasuk juga Tesa sebagai pemimpin regional Medan berkontribusi melakukan kegiatan positif untuk meningkatkan edukasi di bidang pendidikan bagi khalayak.
Perempuan yang pernah meraih penghargaan perunggu dari Korean International Women Invention Expo tahun 2018 ini berharap agar dirinya tetap mampu berbagi kebaikan lewat kegiatan posiitf yang dilakukannya, termasuk juga lewat tulisannya yang dibaca orang sekitar dapat termotivasi.
“Aku berharap kedepannya dapat menebar hal-hal baik kepada orang sekitar. Sehingga, mereka termotivasi dan sayang kepadaku. Selain itu, kedepannya anak muda lebih peduli dan meningkatkan literasi. Jangan takut untuk memulai, berkaryalah melalui hal yang digemari dan tetap konsisten,” tutup Tesa penuh harap bercampur semangat.
Editor : Odi Siregar