Tapi ada juga yang menjual sawah atau lainnya untuk menutup biaya haji. Kebanyakan calon jemaah haji yang berangkat tahun ini adalah yang mendaftar sekitar 11-12 tahun lalu.
"Mereka tadi saya ajak dialog dan ada yang mengharukan ya, ada yang penjual tempe loh yang tiap hari menabung, lalu ada kelebihan dikit tambah lagi atau barangkali ada yang saking semangatnya sawah dijual. Jadi betapa niatnya mereka, tulusnya mereka untuk beribadah," katanya.
Ganjar yang datang bersama Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen mengaku senang melihat para calon jemaah haji. Ia berharap ibadah haji yang sudah ditunggu-tunggu itu berjalan lancar sehingga menjadi haji mabrur dan selamat sampai pulang ke rumah nanti. Ia juga berharap kuota ibadah haji bisa terus bertambah sehingga lebih banyak yang bisa berangkat.
"Semuanya dikasih kesempatan karena makin hari makin panjang antreannya. Jadi kesempatannya musti diatur. Syukur-syukur nanti kuotanya bisa bertambah," ungkapnya.
Gubernur dua periode itu berpesan kepada para calon jemaah haji untuk menjaga kesehatan selama perjalanan, berada di tanah suci, dan nanti pulang ke rumah masing-masing. Apabila ada hal yang tidak diketahui disarankan agar bertanya kepada pendamping.
Artikel ini telah terbit di halaman iNewsJateng.id dengan judul Kisah Untung Suratno, Penjual Tempe Asal Grobogan Berangkat Haji berkat Menabung Tiap Hari
Editor : Odi Siregar