get app
inews
Aa Text
Read Next : Perjalanan Inspiratif,  Bekas Kuli Bangunan Lulus Doktor Cumlaude di USU 

Kisah Pasutri Lansia Asal Sibolga, Menabung Bertahun-tahun dari Jual Sembako Bisa Berangkat Haji

Sabtu, 10 Mei 2025 | 11:05 WIB
header img
Kisah Pasutri Lansia Asal Sibolga, Menabung Bertahun-tahun dari Jual Sembako Bisa Berangkat Haji. (Ist)

SIBOLGA, iNewsMedan.id-  Di sebuah rumah sederhana di pinggiran Kota Sibolga, harumnya minyak goreng dan bumbu dapur menjadi aroma harian yang tak pernah absen. Dari warung kecil itulah, Askar Simbolon (75) dan istrinya, Asniar Pasaribu (69), menjemput rezeki sekaligus merawat impian: menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Mimpi itu akhirnya menjadi kenyataan. Setelah lebih dari satu dekade menyisihkan sedikit demi sedikit hasil berdagang sembako, pasangan suami istri ini terdaftar sebagai jemaah haji tahun 2025. Mereka akan bergabung dalam Kloter 23 Embarkasi Medan bersama jemaah asal Kota Medan dan Kabupaten Padang Lawas Utara.

“Waktu daftar dulu, saya masih kuat angkat karung. Sekarang, jalan saja harus dituntun,” kata Askar, tersenyum lirih dikutip dari laman Kemenag RI, Sabtu (10/5/2025).

Warung mereka menempel di bagian depan rumah, menjual kebutuhan harian seperti beras, minyak goreng, kopi, sabun, hingga mi instan. Meski hasilnya tak seberapa, mereka selalu menyisihkan sebagian untuk tabungan haji.

“Kadang cuma laku beberapa bungkus mi, tapi kami tetap simpan sedikit demi sedikit. Kami yakin, Allah akan bukakan jalan,” ujar Asniar, menahan haru.

Namun perjalanan menuju Tanah Suci tidak mudah. Pandemi COVID-19 pada 2020 menghantam usaha mereka. Penjualan menurun drastis. Mereka bahkan harus menjual barang secara kredit kepada tetangga yang juga terdampak.

Penderitaan makin dalam ketika mereka kehilangan salah satu anaknya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Duka itu sempat membuat mereka goyah dan nyaris menyerah pada impian.

Beruntung, dukungan dari keluarga dan tetangga menguatkan mereka kembali. Perlahan, mereka bangkit dan kembali menabung hingga akhirnya mendapat kabar keberangkatan dari Kemenag.

“Kami tak menyangka. Sudah lama menunggu, sempat kehilangan harapan, tapi Allah masih izinkan kami berangkat,” ujar Asniar dengan suara bergetar.

Suasana haru menyelimuti kampung mereka. Tetangga berdatangan untuk mengucapkan selamat dan mendoakan. Anak-anak mereka pun turut membantu memenuhi kebutuhan perlengkapan haji.

Kini, meski usia tak lagi muda dan tubuh tak sekuat dulu, pasangan ini bersiap menjalani ibadah rukun Islam kelima dengan semangat yang tak pernah padam.

“Orang bilang kami sudah tua, tapi justru di usia ini, kami merasa sangat dekat dengan Allah. Ini bukan sekadar perjalanan fisik, ini perjalanan hati,” kata Askar dan Asniar bersamaan.

Kisah mereka menyentuh hati banyak orang. Dari warung kecil di ujung Sibolga, mimpi besar akhirnya tercapai. Sebuah bukti bahwa ketekunan, kesabaran, dan keyakinan yang tak goyah, mampu mengantarkan siapa pun menuju harapan tertinggi.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut