get app
inews
Aa Text
Read Next : Gandeng Perempuan Pesisir Kwala Serapuh, GJI dan Walhi Sumut Ajak Olah Cocopeat

Perangi Perubahan Iklim, Masyarakat Adat Berperan Menjaga Kawasan Batang Toru

Senin, 15 Mei 2023 | 17:47 WIB
header img
Hutan adat di kawasan Batang Toru, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara. (Foto: Istimewa)

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Simardangiang, Tonggo Marbun mengatakan, jika hutan hilang maka hewan yang ada di dalamnya seperti orangutan pun akan terancam kehilangan habitatnya. Dia mengaku dulu dapat berkomunikasi dengan orangutan.


Hutan adat di kawasan Batang Toru, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara. (Foto: Istimewa)

Tidak ada penjelasan yang detail bagaimana akhirnya dia bisa memiliki koneksi komunikasi dengan orangutan.

"Itu mengalir aja. Karena dulu orangutan masih banyak yang pindah-pindah di hutan kan, jadi sering ketemu kalau lagi martombak haminjon," katanya. 

Sejak itu dia mengimbau masyarakat agar tidak memburu atau menangkap orangutan. Tonggo yakin orangutan sama seperti manusia yang dapat diajak berkomunikasi.

Pemuda Desa Simardangiang yang balik kampung untuk melestarikan budaya martombak haminjon, Parluasan mengaku prihatin terhadap eksistensi hutan adat di desanya. Menurutnya, sudah sangat perlu bagi anak muda untuk meregenerasi hutan kemenyan dan menjaganya agartidak hilang dan rusak.

"Mau sampai kapan terus bertahan sama orang tua yang umurnya sudah lanjut usia. Kalau anak muda masih aja gengsi lama-lama hutan ini bakalan ditombak sama orang luar. Akhirnya masyarakat tidak punya rumah lagi," terangnya.

Hutan Adat Merupakan Penyimpanan Karbon Terbesar

Direktur Eksekutif Green Justice Indonesia, Dana Prima Tarigan mengatakan, hutan adat berperan sebagai 'bank karbon' alami. Pohon-pohon yang tumbuh di hutan adat menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan menyimpannya dalam biomassa. 

"Dengan mempertahankan hutan adat, jumlah karbon yang disimpan dalam tumbuhan dan tanahnya tetap terkunci dan mengurangi jumlah CO2 di atmosfer," ujarnya.

Kata Dana, hutan adat memiliki nilai spiritual dan budaya yang kuat bagi komunitas adat. Begitu juga dengan usaha dalam mengelola hutan adat sendiri, sering menghasilkan upaya yang lebih besar dalam mencegah deforestasi. 

"Hutan adat membantu mencegah pelepasan emisi karbon akibat pembukaan lahan untuk pertanian atau industri," ucapnya.

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut