Junirwan menjelaskan maksud dari jewer tersebut, yakni jewer sayang. Tak ada niat dari mantan Pangkostrad itu, untuk menyakiti hati Coki dengan melakukan penjeweran itu, secara sungguh-sungguh.
"Dia (Edy Rahamayadi) hanya memegang bahu dan telinganya, karena pada waktu itu yang bersangkutan tidak mendengarkan, dan sebagian mengatakan mungkin tertidur, makanya dipanggil. Satu lagi ketika dikasih mic, itu kan diajak berdialog, pada waktu itu, seharusnya ketika berdialog dia harusnya membela dirikan," ujar Junirwan.
Tak hanya itu, Junirwan menambahkan, Gubernur Edy tak menduga bahwa Coki melaporkan dirinya ke Polda Sumut akibat dari polemik jewer tersebut. Ia menilai laporan ini tak pantas. Di mana seorang anak melaporkan ayahnya ke polisi.
"Pak Edy sendiri tak menduga sama sekali gak menduga ini kok dijadikan laporan ke polisi. Dia kan (Edy Rahmayadi) mengatakan bahwasanya saya kan pembina dia. Kok dia laporkan, itukan seperti anak yang melaporkan pembinanya. Seorang orang tua mendidik anak, lalu anak melaporkan orangtuanya seperti itu, itu kurang baik kan," ucap Junirwan.
Editor : Ismail