Contoh CSR dalam industri sebenarnya. Misal pabrik kertas bertanggung jawab untuk memiliki hutan penghasil bahan baku kertas sendiri karena jika pabrik kertas tidak memiliki hutan penghasil bahan baku kertas untuk produksinya, maka industri kertas akan membuat hutan menjadi gundul.
Sebelum kita menjalankan programnya, ada baiknya kita tahu dulu, apa sih sebenarnya CSR itu?
Merujuk dari defenisi resminya, berdasarkan ISO 26000 (as guidance on social responsibility), maka CSR itu adalah bentuk tanggung jawab dari suatu organisasi, dari aspek-aspek yang menimbulkan moral hazard, atau kepentingan orang banyak. CSR kemudian dilihat sebagai upaya pengelolaan dampak, baik secara positif maupun negative, ketika kita berbicara dari sudut dampak positif, perusahaan hanya perlu mendeteksi bagaimana potensi dari dampak tersebut kepada masyarakat, dan lalu dimaksimalkan.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jika dampak yang ditimbulkan adalah dampak negative. Tentu ini bukan hanya sekedar bagaimana perusahaan menganalisa/ mengidentifikasi potensi dari dampak negative tersebut, tapi harus juga bisa meminimalisir, merestorasi, bahkan memberikan kompensasi atas dampak negative tersebut.
Tapi persoalan CSR ini bukan hanya seputar masalah pengelolaan dampak tersebut, tapi juga perlu memperhatikan hukum dan norma-norma yang berlaku secara internasional, dimana setiap perusahaan harus tunduk pada ketentuan satu negara dimana perusahaan itu didirikan, dari level kewajiban, kepantasan, dan keniscayaan.
CSR juga harus memperhatikan dari sisi stakholdernya, sehingga program CSR harus terintegrasi dalam program bisnis perusahaan tersebut, sehingga CSR tadi tidak hanya sebatas program dan kegiatan tambahan, tetapi CSR merupakan bagian dari komitmen perusahaan.
Editor : Odi Siregar