JAKARTA, iNewsMedan.id - Ada beberapa golongan yang diperbolehkan meninggalkan puasa Ramadhan. Salah satunya anak kecil.
Menunaikan puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi umat Islam. Hal itu dilakukan selama sebulan penuh.
Pada kondisi tertentu terdapat kelompok yang Allah izinkan tidak berpuasa dan menggantinya dengan qadha atau fidyah.
Golongan orang yang diperbolehkan meninggalkan puasa Ramadhan terdiri dari mereka yang memang tidak kuat serta tidak mampu menjalankan puasa.
1. Anak kecil
Anak kecil dengan usia dibawah 7 tahun tidak wajib menjalankan ibadah puasa Ramadhan karena ia belum baligh.
Puasa yang dapat dilakukan oleh anak-anak seperti berbuka ketika dzuhur atau yang sering disebut dengan puasa bedug, kemudian dididik secara bertahap sampai ia dapat berpuasa penuh hingga magrib.
2. Hilang akal sehat
Orang yang hilang akal sehat tidak wajib berpuasa. Jika tetap melaksanakannya, maka puasanya tidak sah.
3. Sakit
Orang sakit boleh meninggalkan puasa dan menggantinya dengan qadha atau fidyah berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Jika penyakit yang Anda derita sangat sulit untuk sembuh, maka boleh menggantinya dengan fidyah.
4. Lansia
Orang tua atau lansia yang berat untuk melakukan puasa diperkenankan untuk meninggalkan puasa. Dalam hal ini, tidak ada batasan umur.
Akan tetapi, asalkan betul -betul puasa memberatkan baginya hingga sampai membahayakan maka ia boleh berbuka puasa dan menggantinya dengan fidyah sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
5. Musafir
Orang yang sedang bepergian masuk dalam golongan yang dibolehkan tidak puasa Ramadhan.
Adapun ketentuan musafir ini ada dua, yaitu tempat yang dituju dari tempat tinggal lebih dari 84 kilometer dan saat Subuh sudah harus keluar dari wilayah tempat tinggalnya, minimal batas kecamatan.
Seseorang yang bermukim di suatu tempat selama lebih dari empat hari tidak diperbolehkan qashar shalat dan harus berpuasa sesuai zona wilayah yang ditempati.
6. Ibu hamil
Seorang ibu hamil yang khawatir akan kondisi dan keselamatan dirinya serta janin atau bayinya, maka ia boleh tidak berpuasa dan menggantinya dengan fidyah atau qadha.
7. Ibu menyusui
Selain hamil, ibu menyusui juga masuk ke dalam golongan orang yang boleh tidak puasa Ramadhan.
Ketentuan tersebut berlaku apabila sang ibu khawatir dengan keselamatan dirinya serta kondisi bayi yang masih di bawah umur 2.
Ibu yang khawatir anaknya kekurangan Air Susu Ibu (ASI) boleh tidak berpuasa dan menggantinya dengan qadha atau fidyah.
8. Haid
Perempuan yang sedang datang bulan atau haid tidak wajib berpuasa Ramadhan. Jika memaksa, maka puasanya tidak sah, bahkan hukumnya dianggap haram. Perempuan yang sedang haid tetap bisa mengumpulkan pahala selain puasa dengan zikir, berdoa, dan kegiatan positif lainnya.
9. Nifas
Wanita pasca melahirkan yang sedang nifas tidak wajib berpuasa. Jika berpuasa puasanya pun tidak sah bahkan dianggap haram hukumnya. Ia dapat mengganti hari puasa yang ditinggalkan dengan mencicil qadha.
Itulah sembilan golongan yang boleh tidak puasa Ramadhan.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul 9 Golongan yang Boleh Tidak Puasa Ramadhan, Siapa Saja?
Editor : Odi Siregar