get app
inews
Aa Text
Read Next : BPJamsostek Tanjung Morawa Gelar Employee Volunteering di Yayasan Pendidikan Tuna Netra Deliserdang

Mahasiswa Kesos Fisip USU Kenalkan Kurikulum Fungsional sebagai Pembelajaran Kepada Anak Tuna Netra

Rabu, 04 Januari 2023 | 12:34 WIB
header img
Mahasiswa Kesos Fisip USU Kenalkan Kurikulum Fungsional sebagai Pembelajaran Kepada Anak Tuna Netra. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Kurikulum Fungsional adalah sebuah pendekatan kurikulum yang memperhitungkan berbagai kebutuhan individual murid dan kebutuhan masa depan yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Kurikulum fungsional menjadi desain pembelajaran untuk anak-anak berkebutuhan khusus, salah satunya anak-anak tuna netra.

Vellin Syahya Jingga (NIM 190902040) yang merupakan Mahasiswi Program Studi Kesejahteraan Sosial (Kesos) FISIP USU melaksanakan Praktikum Kerja Lapangan 2 atau biasa dengan sebutan PKL 2 di Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru Kota Medan, yang beralamat di Jl. Sei Batangserangan No 75, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. 

Bersama dengan bimbingan yang dilakukan oleh supervisor sekolah yaitu Dra. Tuti Atika dengan supervisor lembaga Kak Merlyn, serta yang dimonitoring oleh dosen pengampu mata kuliah Fajar Utama Ritonga, S.Sos., M.Kesos.

Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru merupakan sekolah yang berfokus pada anak-anak berkebutuhan khusus salah satunya adalah tuna netra. Pendidikan yang diberikan berbeda seperti sekolah pada umumnya yang berupa fokusnya pada baca dan tulis. Yayasan ini menggunakan kurikulum fungsional, di mana fokus dari kurikulum ini adalah peningkatan kemandirian dari ketrampilan hidup fungsional. Kurikulum fungsional memberdayakan life skill sang anak agar siap untuk terjun ke dunia masyarakat saat dewasa nanti terlepas dari kekurangan yang dimiliki. Kurikulum menekankan kecakapan hidup yang diperlukan lingkungan mereka saat ini dan untuk masa depan. Kecakapan hidup yang dimaksud adalah perawatan pribadi, ketrampilan sosial, identifikasi uang dan manajemen, kemampuan komunikasi, persiapan makanan, rekreasi dan bersantai.

Vellin mengatakan bahwa kegiatan PKL dilaksanakan secara observasi aktif untuk mengetahui dan memahami karakteristik juga perkembangan masing-masing anak. Kegiatan pembelajaran menuntut sang anak untuk mandiri dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Materi yang diajarkan adalah tergantung kepada kebutuhan dan kondisi peserta didik. 

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut