"Ide mendirikan Butuhlakban.com bersama sahabat sekampung halaman saya, Fauzan, ini berawal dari pengalaman saya melihat peluang market industri dan produk online, di mana setiap pengemasannya membutuhkan isolasi dan lakban, dan saya juga ada pengalaman sebagai direct selling," ujar dia.
Setelah resign pada pertengahan 2019, dia pun fokus untuk mengembangkan usahanya. Untuk penamaan brand Butuhlakban.com, ternyata kata Butuh sendiri berasal dari nama Kecamatan Butuh di Kabupaten Purworejo, tempat asal Baihaki dan Co Founder dan CMO ButuhLakban Fauzan Awaludin. Selain itu, juga sering diucapkan dalam keseharian masyarakat yang artinya memerlukan.
Baihaki menjalankan bisnisnya dengan berbekal pengalaman direct selling yang dimilikinya. Dia menawarakan produknya dari pabrik ke pabrik. Pertama kali mencoba, dia menawarkan 10 lakban, dan yang berhasil hanya dua.
"Dalam upaya penawaran ini, saya seringkali hanya berkesempatan menemui security perusahaan, banyak sekali terjadi penolakan dari perusahaan-perusahaan. Namun saya tidak mudah menyerah dan tetap optimis, yakin dalam menjalankan usaha. Sebagai sales, harus terbiasa menerima penolakan," tuturnya.
ButuhLakban kini menjadi suplier industri, UMKM, juga retail. Baihaki sudah memasarkan produknya hingga ke sejumlah wilayan Indonesia, Jawa, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua. Ke depan, dia berharap bisa menjadi perusahaan skala nasional dan menembus pasar ekspor. Selain itu, juga membantu merekrut karyawan dari desanya.
"Kami berharap bisa kami scale up, sustainable, profitable, dan growth dengan hadirnya investor yg tertarik dengan ide kami, orang SMA, orang desa," ucap Baihaki.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Kisah Mantan Bandar Narkoba Sukses Jadi Pengusaha Lakban
Editor : Jafar Sembiring