Dia menjelaskan, dengan pemberian kincir air, Survival Rate (SR) udang dapat meningkat menjadi 80-90 persen dari sebelumnya di kisaran 70-80 persen. Harapannya, kapasitas produksi udang dapat meningkat sebesar ±30 persen menjadi 40-60 ton dalam setiap siklus produksi.
"Kami akan terus melakukan monitoring bersama PT Panca Mitra Multi Perdana sebagai mitra bisnis para petambak udang atas pendampingan Desa Devisa Klaster Udang yang telah dilakukan," jelasnya.
Sebagai wujud dukungan untuk mengukuhkan ekspor nasional, LPEI akan giat memberikan pendampingan secara berkesinambungan melalui program Desa Devisa pada daerah dengan komoditas potensi ekspor.
"Hal ini kami lakukan untuk menciptakan kepastian hasil panen petambak serta mengembangkan kapasitas dan daya saing produk,” ujar Gerald.
Program Desa Devisa merupakan salah satu program pelatihan LPEI yang diberikan kepada klaster penghasil komoditas unggulan yang memiliki potensi ekspor. Tujuan Desa Devisa adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas serta daya saing komoditas yang sesuai dengan standar ekspor dan dapat memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Editor : Odi Siregar