Ustaz Ammi Nur Baits menjelaskan sesungguhnya ada cara menjemput rezeki tanpa melanggar larangan syariat. Sesungguhnya rezeki 100% datang dari Allah. Inilah konsep yang selayaknya ditanamkan dalam diri Muslim dan Muslimah sebagaimana yang Allah tegaskan dalam Al-Quran,
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
“Tidak ada satupun makhluk yang hidup di muka bumi ini, kecuali rezekinya ditanggung Allah…” (QS. Hud: 6).
Di ayat yang lain, Allah juga mengingatkan,
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
“Janganlah kalian membunuh anak kalian karena kondisi miskin. Aku yang akan memberi rizki kalian dan memberi rizki mereka (anak kalian)..” (QS. Al-An’am: 151).
Camkanlah dalam lubuk hati, rezeki itu datang dari Allah, sementara kerja yang dilakukan, sejatinya hanyalah sebab untuk menjemput rezeki itu. Dan tentu saja, yang namanya sebab untuk mendapatkan rezeki itu, tidak hanya satu, namun beraneka ragam.
"Kaitannya dengan hal ini, perlu kita sadari, tidak mungkin Allah simpan sebagian rezeki salah seorang hamba-Nya, sementara dia hanya bisa memperolehnya dengan cara melanggar larangannya. Karena jika demikian, berarti Allah telah mendzalimi hamba-Nya," ujarnya melansir laman Konsultasisyariah.
Allahu a’lam
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta