JAKARTA, iNewsMedan.id - Pada awal Perang Dunia II sekitar tahun 1939, orang-orang Yahudi di negara-negara Eropa yang dikuasai rezim Nazi telah menjadi target pembantaian sistematis. Tragedi itu kemudian dikenal sebagai Holocaust.
Latar belakang rezim Nazi pimpinan Adolf Hitler menargetkan komunitas Yahudi masih menjadi teka-teki.
Banyak dari mereka yang lolos dari Holocaust, termasuk dari Jerman, melarikan diri dan mengungsi ke berbagai negara. Mereka dibantu beberapa organisasi dan individu.
Berikut ini beberapa negara yang menjadi tujuan pengungsian komunitas Yahudi setelah diusir rezim Hitler dari Jerman:
1. Palestina
Lebih dri 60.000 orang Yahudi dari Jerman mengungsi ke Palestina selama tahun 1930-an. Sebagian besar di bawah ketentuan Perjanjian Haavara (Transfer).
Orang Yahudi yang beremigrasi ke Palestina memiliki hambatan utama, yakni undang-undang Jerman yang saat itu melenyapkan aset mereka yang melarikan diri.
Menurut perjanjian tersebut, aset orang Yahudi di Jerman akan dibuang dan modal yang dihasilkan ditransfer ke Palestina melalui ekspor produk Jerman.
Sejumlah orang Yahudi memasuki Palestina secara terbatas selama masa perang melalui migrasi illegal (Aliyah Bet).
2. Swiss dan Spanyol
Sekitar 30.000 orang Yahudi diterima untuk mengungsi di Swiss, tetapi jumlah yang sama dikembalikan juga di perbatasan.
Sekitar 100.000 orang Yahudi mencapai Semenanjung Iberia. Spanyol menerima pengungsi dalam jumlah yang terbatas dan kemudian dengan cepat mengirim mereka ke pelabuhan Portugal di Lisbon.
Dengan begitu, ribuan dari mereka berhasil berlayar ke Amerika Serikat pada than 1940-1941, meskipun banyak yang tidak bisa memperoleh visa masuk Amerika.
3. Kuba
Kuba pernah menjadi tujuan pengungsi komunitas Yahudi yang melarikan diri dari Jerman.
Pada 27 Mei 1939 sebuah perahu yang membawa 937 pengungsi Yahudi mencoba masuk ke negara Karibia itu, namun hanya 28 imigran yang diterima.
Editor : Odi Siregar