"Hal itu membuktikan bahwa UINSU memiliki sikap toleransi atas perbedaan. Diskusi seperti ini perlu, agar dalam menanggapi sesuatu harus relevan antara knowledge, science, dan technology," tandasnya.
Sementara itu, Pastor Alexander Silaen, mengungkapkan, dunia barat khususnya Eropa memandang positif terhadap banyaknya perbedaan di Indonesia namun tetap bisa bersatu.
"Pengakuan Eropa akan kuatnya toleransi di Indonesia adalah kuatnya Islam di Indonesia," ujarnya.
Senada dengan itu, aktivis pluralisme dan toleransi, YM Dhirapunno, turut mengingatkan pentingnya sikap toleransi dalam kehidupan sosial. Terkhusus, untuk anak-anak muda yang dekat dengan teknologi.
Diketahui, hadir sebagai pembicara dalam diskusi tersebut, aktivis pluralisme dan toleransi, YM Dhirapunno, Pastor Alexander Silaen OFM CAP, dan Ferry Wira Padang dari Aliansi Sumut Bersatu.
Kemudian, Kaprodi Sosiologi Agama Dr Sakti Ritonga, Sekretaris Prodi Dr Faisal Riza dan para dosen.
Editor : Odi Siregar