"Kurikulum integratif kita rancang agar seluruh mahasiswa UIN Sumut memiliki keterbukaan, inklusif, dan merayakan perbedaan," kata Syahrin Harahap.
Sementara itu, Prof Dr Abdurrahman, mengatakan, bahwa penyelenggaraan diskusi publik ini merupakan bentuk dukungan dari Keputusan Menteri Agama (KMA) Menteri Yaqut Cholil Qoumas No 494/2022 tentang Tahun Toleransi 2022.
"Karena itu kami di Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara sangat antusias menyambut KMA tersebut. Sebab faktanya, Sumatera Utara diwarnai dengan multietnis dan agama, yang dalam realitas kehidupan sangat perlu secara terus menerus penyerbukan nilai toleransi untuk menjaga nilai keadaban sebagai warga negara," jelas Prof Dr Abdurrahman.
Prof Dr Abdurrahman menuturkan, saat ini jargon UINSU "Wahdatul Ulum" dengan makna, tidak memisahkan antara ilmu agama dengan ilmu umum. Maka dari itu, toleransi menjadi kajian yang menarik secara akademik dan sosial kemasyarakatan.
Prof Dr Abdurrahman juga menambahkan, keberadaan UINSU di wilayah Pancurbatu mampu memberdayakan masyarakat sekitar yang sangat multikultur dan agama.
Editor : Odi Siregar