MEDAN, iNewsMedan.id - Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FH UMSU) menggelar Diskusi Publik dengan tema "Pemilihan Kepala Daerah Jujur untuk Legitimasi Rakyat".
Diskusi publik yang dibuka oleh Dekan FH UMSU Dr Faisal SH MHum, menghadirkan narasumber Komisioner KPU Kota Medan Zefrijal SH MH, Ketua Bawaslu SH MH Kota Medan David Reynold dan akademisi UMSU Dr Tengku Erwin Syahbana SH MHum.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula FH UMSU, Kamis (14/11) ini dihadiri WD I FH UMSU Dr Zainuddin SH MH, sejumlah dosen, ratusan mahasiswa dan puluhan jurnalis.
Dalam sambutannya Dekan FH UMSU Dr Faisal SH MHum menyampaikan, penyelenggaraan diskusi publik ini merupakan bukti komitmen dunia kampus, khususnya FH UMSU untuk turut berkontribusi dalam pembangunan kehidupan demokrasi di republik ini.
"Salah satunya adalah bagaimana mengkampanyenya pentingnya pelaksanaan Pilkada yang jujur dan berkualitas," ujar Faisal.
Faisal berpendapat, tanggungjawab pelaksanaan Pilkada yang jujur tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada penyelenggara dan pengawas pemilu, tapi juga harus dibantu oleh semua elemen masuarakat, termasuk dunia kampus.
Karena itu ia mengajak mahasiswa pro aktif turut ambil bagian dalam upaya mengawal pelaksanaan Pilkada 2024.
"Para mahasiwa bisa jadi volenteer mandiri dengan terjun langsung ke TPS untuk memantau pelaksanaan Pilkada agar terlaksana dengan jujur dan adil," harap Faisal.
Tampil sebagai narasumber pertama, Dr Erwin Syahbana SH MHum mengawali presentasinya dengan pertanyaan nakal: "Masih adakah kejujuran?. Sebab, kata dosen FH UMSU ini, masalah kejujuran itu soal yang sangat personal dan subjektif.
"Tanya pada hati nurani kita." ujarnya.
Lebih kanjut ia menyampaikan ada 6 (enam) potensi ketidakjujuran dalam konteks pemilu.
Pertama, potensi terjadinya rekayasa peraturan. Menurutnya, hal ini sudah pernah terjadi, dimana ada upaya-upaya pihak tertentu merakayasa peraturan untuk memuluskan ambisi dan kepentingan politiknya.
Editor : Odi Siregar