MEDAN, iNewsMedan.id - Kinerja indeks bursa saham selama sepekan terakhir tidak beranjak jauh dari level 7.100. Bergerak mendatar dengan volatilitas yang cukup ringan. Data inflasi AS yang justru menunjukan realisasi angka yang bersahabat, berhasil membuat kinerja indeks bursa di banyak Negara di perdagangkan di zona hijau. Realisasi laju tekanan inflasi di AS sebesar 8.5 persen (year on year) pada bulan Juli lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 8.7 persen.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, keadaan tersebut membuat pelaku pasar merasa lega, setidaknya inflasi di AS yang sedikit melandai tersebut mengindikasikan kemungkinan bahwa Bank Sentral AS atau The FED bisa saja tidak seagresif sebelumnya dalam menaikkan bunga acuan.
"Hal ini tentunya berdampak positif pada penguatan kinerja pasar keuangan sementara waktu. Meskipun banyak analis maupun ekonom yang masih menyangsikan bahwa AS tidak akan masukd alam jurang resesi," katanya di Medan, Sabtu (13/8/2022).
Dijelaskannya, dari data nasional sendiri, ada rilis data penjualan mobil di bulan Juli secara tahunan. Dimana realisasinya mengalami kenaikan sebesar 29.4 persen, jauh diatas realisasi sebulan sebelumnya yang sebesar 8.9 persen. Meski demikian, kenaikan penjualan mobil tersbeut tidak memberikan dampak besar terhadap kinerja pasar keuangan domestik.
Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah mengalami penguatan yang cukup tajam dalam sepekan terkahir. Rupiah di perdagangkan dikisaran 14.670-an per US Dolar pada perdagangan sore akhir pekan ini. Kinerja mata uang Rupiah sendiri juga tertolong oleh realisasi inflasi AS, sehingga untuk saat ini ancaman kenaikan suku bunga acuan yang kerap mendorong penguatan US Dolar sementara waktu tidak terlihat.
Editor : Jafar Sembiring