Adapun perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/ deflasi perdesaan. Pada Juli 2022, terjadi inflasi perdesaan di Sumut sebesar 0,54 persen.
"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sumatera Utara Juli 2022 sebesar 108,45 atau turun sebesar 7,13 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengungkapkan, anjloknya NTP ini disumbang dari petani komoditas kelapa sawit, jagung dan ayam ras.
"Memang di bulan Juli kemarin, harga kelapa sawit di tingkat petani di Sumut itu berkisar Rp700 hingga Rp1.100 per kilogram. Meski ada yang menjual dikisaran Rp1.300 hingga Rp1.500-an per kilogram. Harga TBS itu jauh dari harga tertinggi yang sempat di atas 3.000 per kilogram. Harga TBS tersebut juga masih dibawah harga keekonomiannya yang sekitar Rp2.300 hingga Rp2.600 per kilogram saat ini, mengacu kepada harga CPO yang bertengger dikisaran 3.900-an ringgit per ton sejauh ini," ungkap Dosen UISU tersebut.
Selain TBS, harga jagung juga memang mengalami penurunan. Dari pantauannya jagung di bulan Mei atau Juni itu sempat menyentuh Rp5.700 per kilogram (di tingkat pabrik pakan). Namun saat ini harganya di tingkat pembeli akhir (pabrik pakan ternak) dikisaran Rp4.700 hingga Rp4.800 per kilogram.
Editor : Jafar Sembiring