SARIAWAN menjadi salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, virus, atau bakteri mulut. Namun, sariawan juga bisa terjadi akibat cidera seperti tergigit dan saat menyikat gigi.
Bukan hanya pipi, sariawan pun muncul di lidah. Ketika sariawan tersebut terjadi di lidah, rasa sakit akan muncul dan akan menyebabkan kesulitan saat makan. Sampai saat ini, penyebab munculnya sariawan di lidah belum diketahui secara pasti.
Namun, beberapa faktor risiko bisa menjadi pemicunya, antara lain, cedera mulut karena lidah tergigit atau menyikat lidah dengan kasar, riwayat radiasi, atau cedera kimia, kurangnya nutrisi yang tepat hingga stress dan kecemasan.
Agar sariawan hilang, pengobatan umumnya tidak diperlukan untuk jenis sariawan ringan. Sebab kondisi tersebut cenderung akan hilang dengan sendirinya dalam satu atau dua minggu. Tetapi, jika sariawan yang muncul cukup besar dan terasa nyeri yang luar biasa, beberapa perawatan mungkin dapat dilakukan untuk meringankannya. Nah, berikut beberapa cara mengatasi sariawan, seperti dialnsir dari KlikDokter.
Kompres dingin
Anda bisa meletakan es batu yang sudah dilapisi dengan kain bersih secara perlahan di atas sariawan. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi rasa nyeri yang muncul.
Bilas dengan air garam
Garam merupakan salah satu bahan dapur yang memiliki sifat antiseptic. Larutkan 1 sendok teh garam ke dalam 1/2 gelas air hangat lalu kumur. Anda dapat melakukannya 3-4 kali sehari.
Gunakan madu
Madu dikenal karena kemampuan antibakteri dan anti-inflamasinya. Menurut sebuah studi, madu efektif dalam mengurangi nyeri sariawan, ukuran, dan kemerahan. Ini juga dapat membantu mencegah infeksi sekunder. Anda dapat menggunakannya 3 sampai 4 kali sehari dengan mengoleskan madu pada bagian yang sakit.
Hindari makanan tertentu
Hindari makanan-makanan yang asam atau pedas terlebih dahulu. Sebab hal ini dapat menyebabkan iritasi dan rasa sakit lebih lanjut. Sebaliknya perbanyak air putih dan makan asupan yang bergizi dan seimbang.
Selalu jaga kebersihan gigi dan mulut
Meskipun terasa sakit, kesehatan gigi dan mulut harus tetap dijaga. Oleh karena itu, sikatlah gigi Anda dengan lembut dan perlahan. Anda bisa menggunakan sikat gigi dengan ujung sikat yang mengecil dan bulu sikat yang halus.
Konsumsi vitamin
Dokter mungkin akan meresepkan beberapa vitamin untuk membantu proses penyembuhan dari sariawan, seperti asam folat, vitamin B-6, vitamin B-12, dan juga zinc. Menurut sebuah penelitian, seseorang yang mengonsumsi 1.000 mikrogram akan lebih sedikit mengalami sariawan, lebih sedikit luka di mulut, dan lebih sedikit rasa sakit daripada orang yang tidak mengonsumsi vitamin B-12 secara rutin.
Obat kumur
Jika Anda memiliki beberapa sariawan dan rasa sakit yang tak tertahankan, dokter juga akan meresepkan obat kumur yang mengandung steroid untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Produk topikal
Produk yang dijual bebas, seperti pasta, krim, gel, atau cairan dapat membantu meringankan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan jika dioleskan ke sariawan segera setelah muncul. Mintalah saran dari dokter atau dokter gigi Anda tentang mana yang paling cocok untuk Anda.
Obat oral
Obat oral dapat digunakan ketika sariawan parah atau tidak merespon pengobatan topikal. Obat steroid oral dapat diresepkan ketika sariawan parah tidak merespon pengobatan lain. Tetapi karena efek samping yang serius, obat ini biasanya merupakan pilihan terakhir dan memerlukan resep dari dokter.
Masalah kesehatan terkait
Jika sariawan Anda berhubungan dengan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gigi yang terasa tajam, dokter gigi akan mengatasinya dengan menghaluskan gigi Anda yang tajam.
Itulah berbagai cara untuk mengatasi sariawan di lidah yang dapat Anda lakukan. Sebaiknya, saat mengalami sariawan, Anda tidak menyepelekannya begitu saja. Apalagi kalau kondisi sariawan di lidah terjadi terus-menerus.
Jika sariawan sudah lebih dari 2 minggu dan tak kunjung membaik, dimana sariawan semakin banyak atau melebar, semakin nyeri, sulit makan, berdarah, sering kambuh, dan muncul di tempat yang sama terus, segera konsultasi ke dokter gigi Anda.
Editor : Odi Siregar