get app
inews
Aa Read Next : Kasus Covid-19 di Sumatera Utara Meningkat, Kadinkes Sumut: Peningkatan  Sejak 2 Hari Lalu 

7 Wabah Penyakit Berbahaya yang Pernah Terjadi di Indonesia, Nomor 1 Mengakibatkan 79.480 Kematian

Sabtu, 11 Februari 2023 | 14:00 WIB
header img
Ilustrasi wabah penyakit berbahaya yang pernah terjadi di Indonesia. Salah satunya demam berdarah. (Foto: DOK.iNews.id )

MEDAN, iNewsMedan.id - Artikel ini akan mengulas sejumlah wabah penyakit berbahaya yang pernah terjadi di Indonesia. Salah satunya penyakit demam berdarah.

Wabah penyakit ini bisa disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit tersebut. Mereka bisa menyebar antar invidu.

Nah, selain Covid-19 Indonesia juga pernah mengalami wabah dari beberapa penyakit berbahaya.

Berikut 7 wabah penyakit yang pernah menyerang Indonesia yang dirangkum Okezone.

1. Demam Berdarah (DBD)

Indonesia memang sangat rentan peredaran nyamuk demam berdarah dengue. Masalah ini pun menjadi beban ganda, di mana ada dua masalah infeksi yang hadir pada waktu bersamaan.

Di Indonesia sendiri telah terjadi beberapa kasus DBD pada beberapa provinsi setiap tahun, dengan yang terbesar terjadi pada tahun 1998 dan 2004. Kasus tersebut mengakibatkan 79.480 kematian dan 800 kematian, bahkan banyak lagi.

2. Flu Singapura

Pada sebagian besar kasus, flu Singapura tidak membutuhkan pengobatan khusus karena gejalanya akan mereda setelah 7–10 hari. Namun, untuk meredakan keluhan dan mempercepat pemulihan, dokter akan meresepkan sejumlah obat diantaranya paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan demam dan mengurangi rasa nyeri.

Salep kulit, untuk mengurangi keluhan pada kulit, termasuk ruam, lepuh, dan gatal di kulit. Selain itu, tablet isap juga bisa digunakan untuk mengurangi nyeri tenggorokan.

Flu Singapura dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan benda-benda di sekitar yang bisa menjadi media penularan penyakit ini. Beberapa cara yang dapat dilakukan dan diajarkan kepada Anda dan anak.

3. Penyakit Kolera

Kolera merupakan penyakit infeksi akut, di antaranya disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi penderita. Bakteri ini mengeluarkan racun di saluran usus, menyebabkan diare dengan muntah yang banyak.

4. Penyakit Pes

Sebagai negara yang pernah dijajah Belanda, Indonesia pernah mengalami wabah Pes tahun 1905 yang berasal dari tikus yang dibawa kapal-kapal Belanda. Sekitar 40 tahunan lamanya penyakit Pes menyerang beberapa daerah termasuk Pulau Jawa. Sampai akhirnya dilakukan vaksinasi DDT Spraying.

5. Difteri

Penyakit Difteri disebabkan oleh Corynebacterium diphtheria. Mulai tahun 2010 hingga 2017 penyakit ini masih menghebohkan negara Indonesia. Tahun 2010 tercatat 36 kasus dengan 8 diantaranya meninggal kemudian tahun 2017 tercatat 954 kematian yang terjadi di 146 Kabupaten dan 28 Provinsi. Difteri dapat menular melalui air liur dan sama-sama mematikan seperti halnya Covid-19. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan imunisasi.

6. Campak

Penyakit campak disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus yang hidup di dalam hidung dan tenggorokan penderita. Gejala umum jika seseorang telah terpapar virus campak akan muncul setelah sekitar 10 - 14 hari.

7. Cacar Monyet

Virus cacar monyet memang sudah banyak menyebar di berbagai negara. Tidak heran jika Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemudian menetapkan penyakit cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.

Virus penyebab cacar monyet ini dikenal bisa berinkubasi (menginfeksi tubuh hingga menunjukkan gejala) dalam waktu singkat, sekitar 4 hingga 20 hari. Cacar monyet sudah menyerang Indonesia meski saat ini pasian yang ditemukan baru satu saja. Namun kita tetap waspada menyaksikan perkembangan kasus cacar monyet.

Artikel ini telah terbit di halaman Okezone dengan judul 7 Wabah Penyakit yang Pernah Menyerang Indonesia, Salah Satunya Penyakit Kolera

Editor : Odi Siregar

Follow Berita iNews Medan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut