MEDAN, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian menjauh dari level psikologis 7.000. Bahkan, di akhir pekan ini kinerja IHSG sempat mengalami pelemahan cukup dalam di 1.7 persen atau di level 6.794,33.
Bahkan, selama sepekan IHSG ditutup di zona merah dan tekanan kian membesar ketika perdagangan menuju akhir pekan. Padahal, di awal pekan lalu, IHSG sempat berkinerja anomali dibandingkan dengan sejumlah kinerja indeks bursa di Asia.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, untuk kinerja mata uang Rupiah selama sepekan terakhir juga dalam tren pelemahan. Rupiah diperdagangkan melemah setelah sempat menguat di awal pekan ini. Tekanan Rupiah kian besar di hari kedua hingga penutupan perdagangan akhir pekan ini.
"Meskipun masih di bawah level psikologis 15.000 per US Dolar, kinerja mata uang Rupiah yang melemah justru menciptakan kegundahan akan masalah lainnya, terutama potensi kenaikan barang impor," kata Gunawan di Medan, Minggu (3/7/2022).
Gunawan menjelaskan, Rupiah pada akhir ini diperdagangkan turun di kisaran level 14.946 per US Dolarnya. Tren pelemahan Rupiah ini sendiri berpeluang brlanjut, jika ekspektasi kenaikan bunga acuan di AS berlanjut pada Juli ini. Bahkan, sejauh ini kemungkinan kenaikan bunga acuan AS terdengar semakin menggema dengan potensi kenaikan besaran bunga acuan.
Editor : Odi Siregar