Mendag Lutfi menambahkan, Indonesia ingin melihat hasil-hasil konkret dari tawaran kerja sama AS, terutama yang menyangkut perdagangan, rantai pasok, dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat di kawasan Indo–Pasifik khususnya ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut, isu lain yang dibahas adalah Pertemuan Tingkat Menteri Trade and Investment Framework Agreement(TIFA)dengan USTR pada September 2022 mendatang.
Mendag Lutfi berharap, pertemuan yang dipimpin para menteri tersebut dapat mengirim sinyal kuat ke kalangan bisnis ASEAN dan AS untuk menjalin suatu kolaborasi yang meningkatkan upaya pemulihan ekonomi.
“Kami ingin memastikan bahwa Indonesia dan AS memiliki kesamaan visi bahwa pertemuanTIFA mendatang harus membahas isu-isu strategis mulai saat itu,”ungkap Mendag Lutfi.
Editor : Ismail
Artikel Terkait