MEDAN, iNewsMedan.id - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar hingga kini belum memberikan tanggapan atas surat permohonan penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) yang diajukan oleh DPD Partai Golkar Sumatera Utara. Sikap diam DPP ini memicu dugaan adanya upaya sistematis untuk melengserkan Musa Rajekshah (Ijeck) dari kursi kepemimpinan Golkar Sumut.
Wakil Sekretaris Bidang Organisasi DPD Golkar Sumut, Hendriadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melayangkan surat permohonan sebanyak dua kali, yakni pada April dan September 2025. Namun, hingga akhir Desember, surat-surat tersebut tidak mendapatkan respons dari pusat.
"Sudah dua kali DPD Sumut mengirimkan surat kepada DPP, tapi tidak pernah digubris bahkan dibiarkan saja," kata Hendriadi di Medan, Minggu (21/12/2024).
Hendriadi menduga ada upaya pembunuhan karakter terhadap Musa Rajekshah di tengah meningkatnya prestasi partai di daerah tersebut. Ia menilai DPP seolah ingin "cuci tangan" atas kesuksesan perolehan suara yang dicapai Ijeck selama ini.
Keresahan serupa disampaikan oleh Ketua Dewan Pakar DPD Partai Golkar Sumut, RE Nainggolan. Ia mengaku terkejut dengan dinamika yang berkembang, terutama setelah mendengar adanya keputusan sepihak dari pusat melalui media sosial tanpa adanya komunikasi formal ke daerah.
"Kita mengetahui keputusan tersebut dari media sosial, tanpa ada informasi awal sama sekali. Sebelumnya, saat ditanyakan ke sekretariat, kita peroleh keterangan bahwa DPD Sumut tinggal menunggu keputusan DPP soal pelaksanaan Musda," ujar RE Nainggolan didampingi Sekretaris Dewan Pakar, Abdyanto.
RE Nainggolan menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Ijeck, Golkar Sumut berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan peningkatan kursi di tingkat DPR RI, DPRD provinsi, hingga DPRD kabupaten/kota secara signifikan.
“Tentu tidak ada yang sempurna, tetapi secara objektif kita semua bisa melihat di bawah kepemimpinan Ketua Ijeck, kinerja Partai Golkar di Sumatera Utara menunjukkan hasil yang baik. Terjadi peningkatan suara dan perolehan kursi di DPR RI, DPRD Sumut, dan DPRD kabupaten dan kota yang sangat signifikan,” katanya.
Sebagai kader senior yang bergabung sejak 1972, RE Nainggolan berharap DPP segera memberikan penjelasan transparan agar tidak muncul spekulasi liar yang dapat merusak citra partai. Ia mengingatkan bahwa kematangan Golkar dalam mengelola dinamika internal adalah kunci keberlangsungan partai selama ini.
"Kalau bisa, kita membuat prestasi lebih baik lagi di pemilu mendatang, jangan malah menjadi penurunan," tegasnya.
Senada dengan itu, Abdyanto memuji sosok Ijeck sebagai pemimpin yang religius, santun, dan nasionalis yang berhasil memperkuat akar rumput partai di Sumatera Utara.
"Ketua Ijeck juga sosok yang kuat, religius, santun, dermawan, dan nasionalis, serta berhasil memperkuat struktur partai yang mengakar, sehingga membuat Golkar dicintai masyarakat Sumatera Utara," pungkas Abdyanto.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
