Dosen FISIP Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) tersebut juga menyoroti aspek anggaran. Ia menilai dana yang sebelumnya dialokasikan untuk kegiatan pergantian tahun semestinya dialihkan untuk penanganan dan pemulihan pascabencana.
“Anggarannya dari APBD. Akan jauh lebih tepat bila digunakan membantu warga terdampak bencana, termasuk umat Nasrani yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru dalam kondisi sulit,” katanya.
Rafriandi menambahkan, keputusan Wali Kota Medan membatalkan kegiatan seremonial justru bisa memperkuat kepercayaan publik.
“Langkah ini patut didukung. Pemerintah seharusnya fokus pada pemulihan, bukan perayaan,” pungkasnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
