Timbas menambahkan, GAPKI menyadari bahwa musibah banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumut sejak 26 November 2025 telah menimbulkan duka mendalam bagi para korban.
"GAPKI berharap dengan bantuan 10 ton beras itu bisa meringankan beban korban bencana," ujar Timbas.
Bantuan ini juga diharapkan dapat membantu upaya pemerintah dalam menangani bencana yang telah menelan korban jiwa serta kerugian material yang cukup besar.
"GAPKI menyadari bencana banjir dan longsor merupakan peristiwa besar yang membutuhkan respons cepat, terintegrasi, dan berkelanjutan dan GAPKI merasa terpanggil untuk berperan," ujarnya.
Bantuan GAPKI, yang bersumber dari perusahaan dan pengusaha anggota, diharapkan dapat terus berlanjut. Apalagi, bencana serupa juga terjadi di berbagai daerah lain di Indonesia, termasuk Aceh dan Sumatera Barat.
"Kalau saat ini di Sumut, maka diyakini ada bantuan GAPKI ke Sumbar, Aceh dan daerah lain yang kena bencana juga," ujar Timbas.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
