JAKARTA, iNewsMedan.id- Bibit Siklon Tropis 95B yang muncul di perairan timur Aceh sejak 21 November kini meningkat signifikan dan mulai memengaruhi cuaca di sejumlah wilayah Sumatera. BMKG menyatakan sistem ini memicu potensi hujan lebat hingga ekstrem serta angin kencang di Aceh, Sumatra Utara, Sumatera Barat, Riau dan kawasan sekitarnya.
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menegaskan masyarakat dan pemerintah daerah harus bersiaga. Ia menyebutkan, peningkatan intensitas 95B harus diantisipasi dengan langkah mitigasi yang matang.
“Pemerintah daerah siaga terhadap potensi dampak dari cuaca ekstrem seperti potensi banjir, banjir pesisir, dan pohon tumbang akibat angin kencang. Khusus bagi nelayan dan pelaku transportasi laut harus benar-benar memperhatikan kondisi gelombang tinggi yang berisiko menganggu keselamatan pelayaran. Keamanan dan keselamatan merupakan prioritas utama kita bersama,” kata Faisal, Rabu (26/11).
BMKG mencatat sistem ini masih bertahan di dekat perairan timur Aceh dan mendorong pertumbuhan awan hujan secara luas. Derasnya pertumbuhan awan tersebut memperkuat peluang hujan ekstrem di sepanjang pesisir Aceh hingga Sumatera bagian utara.
“Peluang bibit ini berkembang menjadi siklon tropis cukup tinggi dalam 24 jam ke depan, mengingat teridentifikasi adanya peningkatan angin kencang hingga lebih dari 35 knot (65 km/jam), sehingga masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam waktu dekat,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.
BMKG menyebutkan efek langsung bibit siklon mulai terasa, terutama di Aceh dan Sumut. Tekanan rendah dan angin kencang yang menyertai sistem ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan serta menimbulkan gangguan gelombang laut.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
