Dalam panel diskusi dengan topik integrasi perdagangan dan industri di wilayah Sumatera, disampaikan Fithra Faisal, PhD dari Universitas Indonesia perlunya solusi integrasi perdagangan berbasis industrialisasi guna mendorong transformasi ekonomi Sumatera, peningkatan ekspor bernilai tambah dan keterlibatan lebih dalam pada rantai nilai global.
"Dengan dukungan kebijakan perdagangan, infrastruktur, dan investasi yang terkoordinasi, Sumatera dapat beralih dari basis ekspor komoditas primer menuju hub manufaktur dan konektivitas regional ASEAN yang kompetitif," tambahnya.
Sementara panelis kedua, Maman Setiawan, PhD dari Universitas Padjajaran menyampaikan pentingnya industrialisasi, hilirisasi, dan aglomerasi sebagai strategi utama untuk memperkuat integrasi industri di Sumatera yang akan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keterhubungan antarwilayah.
"Struktur industri yang lebih kompetitif dan lingkungan bisnis yang kondusif diyakini akan menciptakan perilaku usaha yang inovatif serta mendorong daya saing regional secara berkelanjutan," jelasnya.
Dalam Annual Conference 6th Sumatranomics 2025, diberikan penghargaan ke 10 paper terbaik dari kategori umum dan mahasiswa. Terdapat 3 rekomendasi strategis hasil formulasi dari karya ilmiah terbaik tersebut, yakni pertama terkait perlunya kebijakan yang sesuai dengan kondisi spesifik daerah baik struktur ekonomi, kondisi geografis dan SDM.
Kedua, perluasan infrastruktur konektivitas antar daerah sebagai modal integrasi ekonomi wilayah, khususnya untuk mendukung aglomerasi ekosistem industri. Ketiga, penguatan pemetaan potensi dan tantangan daerah khususnya dalam mendorong integrasi perdagangan-industri.
Editor : Chris
Artikel Terkait
