MEDAN, iNewsMedan.id – Kontestasi pemilihan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) yang akan digelar Oktober 2025 telah melalui beberapa proses. Salah satu kandidat yang resmi mendaftar ke panitia adalah Prof. Dr. apt. Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, M.Si. akademisi Fakultas Farmasi yang dikenal luas melalui riset dan inovasinya di bidang farmakologi, khususnya terapi kanker berbasis produk alami.
Ditemui usai menyerahkan berkas pendaftaran, Prof. Poppy menegaskan bahwa dirinya siap membawa USU sejajar dengan universitas berkelas dunia dengan visi Menuju Entrepreneur University Yang Berdampak Global Berakar Keunggulan Bidang TALENTA yang diusungnya.
Selain itu Prof Poppy juga mengangkat program menuju era baru dengan konsep USU Hijau, Inovatif, dan Mendunia.
“USU tidak boleh berhenti hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi harus menjadi motor inovasi dan solusi nyata bagi masyarakat. Itu arah besar yang saya bawa,” ujarnya.
Lahir di Medan pada 10 Juni 1975, Prof. Poppy telah lama berkiprah di dunia akademik. Selain aktif meneliti chemoprevention dan bergabung dengan Indonesian Society of Cancer Chemoprevention (ISCC), ia juga tercatat sebagai salah satu penulis dengan publikasi internasional cukup produktif.
Pengalaman birokrasi kampusnya juga matang, mulai dari Wakil Dekan Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Kealumnian Fakultas Farmasi USU hingga kini menjabat Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama USU.
Dalam visinya, Prof. Poppy menekankan transformasi USU menjadi Entrepreneur University yang berakar pada keunggulan lokal namun berdampak global. Ia menyebut pembangunan karakter akademik berintegritas, tata kelola transparan, dan kontribusi riset sebagai pondasi utama.
“Saya ingin kampus ini tidak hanya unggul di atas kertas, tapi benar-benar hadir untuk mendukung keberlanjutan, kewirausahaan sosial, dan jejaring internasional, USU juga harus menjadi motor penggerak dalam mewujudkan kampus berdampak melalui sumberdaya yang dimiliki ” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya internasionalisasi. USU menurutnya harus memperluas program gelar ganda, pertukaran mahasiswa, dan mobilitas akademik lintas negara bagi civitas akademika USU.
“Mahasiswa maupun dosen kita harus terbiasa dengan atmosfer global, tanpa kehilangan jati diri lokal,” ujarnya.
Prof. Poppy menegaskan, target besar yang ia bawa bukan sekadar retorika. Dalam lima tahun ke depan, ia menargetkan USU masuk 100 besar QS Asia University Ranking dan 500 besar QS World University Ranking.
Ia juga berkomitmen mendorong 80 persen dosen bergelar doktor serta meningkatkan jumlah guru besar hingga 20 persen.
“Saya percaya dengan kerja keras dan kolaborasi, USU bisa sejajar dengan universitas kelas dunia,” tutupnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait