Selain persoalan korupsi, Taufik juga menyoroti masalah lainnya, seperti kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dinilai memberatkan. Menurutnya, ada dugaan ratusan mahasiswa baru gagal mendaftar ulang akibat tingginya UKT.
"Ini menunjukkan bahwa kebijakan kampus tidak hanya abai terhadap moral dan bernuansa kapitalistik, tetapi juga abai terhadap keadilan sosial," katanya.
Taufik menegaskan bahwa integritas pimpinan perguruan tinggi sangatlah penting, karena kampus adalah benteng moral bangsa. "Bila integritas pucuk pimpinan runtuh, legitimasi akademik dan kepercayaan publik ikut hancur," tegasnya.
Somasi ini ditembuskan kepada Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi; Komisi X DPR RI; Gubernur Sumatera Utara; serta Pengurus Pusat Ikatan Alumni USU. Taufik menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa upaya ini bukan masalah personal, melainkan untuk menyelamatkan martabat dan kehormatan institusi.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait