MEDAN, iNewsMedan.id- Sumatera Utara berhasil mencatat capaian tertinggi nasional dalam program pengurangan anak zero dose—anak yang sama sekali belum pernah menerima imunisasi. Sejak dimulainya kampanye imunisasi PENARI pada April 2025, lebih dari 26 ribu anak di Sumut sudah mendapatkan vaksin, termasuk 8.700 anak yang sebelumnya belum pernah diimunisasi sama sekali.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, H. Muhammad Faisal Hasrimy, A.P., M.A.P., menegaskan capaian ini menjadi bukti keseriusan daerah dalam mencegah potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular, khususnya campak.
“Anak yang belum diimunisasi inilah yang kita kejar. KLB campak beberapa waktu lalu menjadi pelajaran penting. Anak yang sudah divaksin mungkin tetap bisa tertular, tetapi gejalanya jauh lebih ringan dibandingkan yang sama sekali tidak mendapat imunisasi,” ujar Faisal, Rabu, 20 Agustus 2025.
Meski begitu, Faisal mengungkapkan masih ada sekitar 95 ribu anak di Sumut yang belum menerima imunisasi. Untuk mempercepat cakupan, Pemprov Sumut menggandeng banyak pihak mulai dari PKK, tenaga kesehatan, hingga tokoh agama.
“Kolaborasi dengan Tim Penggerak PKK menjadi strategi utama. Dengan jaringan kader yang tersebar hingga posyandu, PKK aktif mendata balita, mengingatkan orang tua, sekaligus mengajak mereka membawa anak ke puskesmas,” jelasnya.
Upaya percepatan juga dilakukan melalui kerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama, salah satunya dengan mewajibkan lampiran Kartu Identitas Anak (KIA) saat mendaftar PAUD. Kebijakan ini dibarengi dengan bantuan penerbitan KIA sekaligus verifikasi status imunisasi anak. Jika ada anak yang belum divaksin, imunisasi langsung diberikan.
Selain itu, Faisal mendorong agar pemerintah desa ikut menyediakan anggaran khusus imunisasi. Bahkan, desa bisa memberikan insentif berupa sembako kepada keluarga kurang mampu yang meluangkan waktu membawa anaknya ke fasilitas kesehatan.
Editor : Ismail
Artikel Terkait