MEDAN, iNewsMedan.id– Sebanyak 17 orang terpaksa mendapat perawatan medis usai aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat, (29/8/2025). Para korban terdiri dari masyarakat sipil maupun aparat kepolisian, dengan luka mulai dari robek, patah tulang, hingga trauma benturan.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Sumut, dr Nelly Fitriani, mengatakan tujuh korban sipil ditangani di RSU Malahayati Medan. “Mereka mengalami luka robek, lecet, hingga kondisi hipoksia. Sebagian besar mendapat tindakan pertolongan pertama berupa penjahitan luka dan rawat jalan,” jelasnya, Senin (1/9).
Sementara itu, RSU Bhayangkara merawat 10 korban lain, terdiri dari sembilan polisi dan satu warga sipil. Mereka mengalami luka cukup serius, mulai dari trauma akibat benturan, patah tulang, hingga lecet parah. “Ada yang dirawat jalan, tetapi beberapa korban harus menjalani rawat inap,” tambah Nelly.
Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Sumut menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Kepala Dinkes Sumut, H. Muhammad Faisal Hasrimy, menyebut pihaknya telah mengeluarkan surat edaran kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota serta direktur RSUD dan RS swasta.
“Terdapat eskalasi unjuk rasa di beberapa lokasi dan kemungkinan berlanjut. Karena itu, seluruh IGD wajib bersiaga sesuai SOP dan melayani pasien dengan ramah serta humanis,” tegas Faisal.
Ia juga meminta petugas kesehatan untuk bijak dalam mengurus administrasi pasien korban unjuk rasa agar tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat. “Kami minta tetap cepat tanggap dan mengutamakan pelayanan medis sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Dinkes Sumut memastikan pemantauan kondisi para korban dilakukan secara berkala. Dengan langkah ini, pemerintah berharap pelayanan kesehatan tetap maksimal bagi semua pihak, baik warga sipil maupun aparat keamanan.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
