Keesokan harinya, Abu Hurairah kembali menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam untuk melaporkan pengalaman luar biasa tadi malam.
"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, bahkan sebelum Abu Hurairah sempat bercerita.
"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu aku lepaskan," jawab Abu Hurairah.
"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Abu Hurairah menceritakan kembali, "Katanya, kalau kamu tidur, bacalah Ayat Kursi: Allahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuum... dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula: Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."
Mendengar itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta."
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bertanya kepada Abu Hurairah, "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?"
"Tidak," jawab Abu Hurairah.
Nabi pun mengungkapkan, "Dia adalah setan."
Kisah ini mengajarkan kita tentang hikmah yang terkadang datang dari sumber tak terduga, dan bagaimana keutamaan Ayat Kursi menjadi pelindung dari godaan setan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait