AEKI dan Mendag Sinergi Hadapi Tarif Trump, Targetkan Hilirisasi Kopi Indonesia Berdaya Saing Global
Menurut AEKI, dalam iklim persaingan global yang ketat, struktur tarif yang lebih rendah dapat menjadi kunci untuk meningkatkan volume ekspor dan memperluas pasar.
"Pemerintah dan para pelaku usaha harus memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin. Dengan tarif yang lebih kompetitif, Indonesia memiliki kesempatan emas untuk mengencangkan ekspansi dan penetrasi pasar kopi ke Amerika Serikat, termasuk ke segmen specialty coffee yang memiliki pertumbuhan tinggi dan nilai jual lebih besar," tegas Irfan.
Oleh karena itu, hilirisasi menjadi solusi tepat untuk meningkatkan nilai jual produk kopi Indonesia sebagai bagian dari agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan. "Fokus tidak hanya pada ekspor kopi dalam bentuk green bean, tetapi juga pada produk-produk bernilai tambah seperti roasted bean, ground coffee, drip bag, dan kopi siap saji dalam kemasan (RTD – ready to drink),” imbuhnya.
Kementerian Perdagangan RI menyambut baik kolaborasi ini dan akan secara aktif mengupayakan kemudahan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspor. "Kemendag juga akan mendorong agar SDM asal Indonesia diberikan akses untuk magang di beberapa negara. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung bagi pelaku usaha atau staf ekspor dari perusahaan dalam memahami preferensi konsumen, jaringan distribusi, persaingan harga, hingga peluang kerja sama dagang di negara tujuan," ujar Mendag Dr. Budi Santoso M.Si melalui keterangan tertulis.
Mendag berharap, kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, asosiasi industri, dan perwakilan dagang luar negeri akan menjadi kunci dalam membentuk ekosistem ekspor yang berkelanjutan. Melalui strategi yang tepat, Indonesia tidak hanya akan dikenal sebagai negara penghasil kopi, tetapi juga sebagai pemain utama dalam rantai nilai kopi dunia yang unggul dalam inovasi, kualitas, dan branding.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait