Sementara itu, Menpar RI Widiyanti Putri Wardhana dalam pidatonya menekankan bahwa pengelolaan kawasan wisata tidak cukup hanya dengan membangun infrastruktur. “Perlu harmoni antara pengetahuan, narasi, dan inovasi. Status geopark adalah peluang, bukan sekadar perlindungan,” kata Widiyanti.
Ia menekankan pentingnya forum-forum ilmiah semacam ini untuk memperkuat posisi Danau Toba sebagai pusat ilmu pengetahuan dan destinasi berkelanjutan. “UNESCO telah memberi kita panduan melalui tiga pilar: perlindungan, edukasi, dan pengembangan berkelanjutan. Geowisata bisa mendorong inovasi lokal, lapangan kerja, dan ekonomi baru—tanpa mengorbankan alam dan budaya,” jelasnya.
Turut hadir dalam pembukaan konferensi ini antara lain GM Badan Pengelola Kaldera Toba UGG, Azizul Kholis, Kepala BPODT Jimmy Bernando Panjaitan, Bupati Samosir Vandiko Gultom, Bupati Simalungun Anton Saragih, serta para kepala daerah lainnya.
Usai pembukaan, Bobby Nasution bersama Menpar menggelar dialog dengan kepala daerah se-kawasan Toba di kawasan wisata Nomadic Escape, Sibisa, Kabupaten Toba.
Editor : Ismail
Artikel Terkait