Anggota Komisi II lainnya, Longki Djanggola dari Fraksi Gerindra, membenarkan kejadian tersebut. Longki, yang duduk bersebelahan dengan Deddy, menyebut Gubernur Bobby salah paham. "Saya saksinya, tidak ada maksud Pak Deddy menolak aspirasi. Tapi ini persoalan kompleks yang butuh koordinasi lintas lembaga. Harus ada forum khusus untuk membahasnya,” jelas Longki.
Ia menambahkan bahwa forum sudah dijadwalkan untuk PNBP, sehingga pembahasan isu eks HGU secara mendadak menjadi sensitif. "Makanya ketika disalahartikan seolah kami tak mau dengar aspirasi, tentu jadi sensitif. Padahal kami terbuka, hanya waktunya tidak memungkinkan,” imbuhnya.
Deddy dan Longki sama-sama menekankan pentingnya komunikasi yang proporsional antara pusat dan daerah agar kesalahpahaman tidak terulang. Deddy Sitorus berharap diskusi teknis tidak berubah menjadi persoalan emosional, dan Gubernur harusnya bisa menjaga suasana.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait