Sekitar 100 dokter spesialis, umum, dan tenaga medis dari Medan dan sekitarnya hadir dalam simposium ini. Mereka mendalami materi tentang stroke bypass, skull-base surgery, hingga konsep Stroke Ready Hospital yang kini sudah diterapkan di sejumlah rumah sakit Siloam.
Dr. Hendy Million Samin, Sp.S memaparkan bagaimana kesiapan Siloam dalam penanganan stroke akut berbasis sistem dan tim. Dr. dr. Steven Tandean, Sp.BS menjelaskan tindakan minimal invasif yang mendukung pemulihan pasien stroke, sedangkan dr. Harley Septian, Sp.Rad membahas peran radiologi dalam menegakkan diagnosis stroke yang akurat dan cepat.
Di bidang urologi, dr. William Saputra Wijaya, FICS menunjukkan bagaimana pendekatan minimal invasif digunakan dalam penanganan batu ginjal, yang juga menjadi bagian dari strategi peningkatan kualitas hidup pasien urologi kronis.
Direktur Siloam Dhirga Surya Medan, dr. Maria Christina Abiwiyanti, MARS, menyatakan simposium ini menjadi sarana transfer pengetahuan dan penguatan jejaring medis antarprofesi. Sementara itu, Angelia Agustine, Associate Director Commercial SHG, menekankan bahwa tindakan seperti stroke bypass dan transplantasi ginjal kini bisa dilakukan di dalam negeri oleh tim subspesialis berpengalaman.
“Kami ingin memperkenalkan bahwa tindakan-tindakan kompleks bisa diakses di rumah sakit dalam negeri yang memiliki standar tinggi,” ujarnya.
Sampai 2025, jaringan Siloam telah mencatat lebih dari 420 prosedur transplantasi ginjal. Siloam Hospitals ASRI kini dikenal sebagai salah satu pusat layanan ginjal terbaik di Indonesia, sementara 12 rumah sakit Siloam lain telah diakui sebagai Stroke Ready Hospitals.
Pengakuan itu dibuktikan lewat penghargaan internasional Tertiary Hospital of the Year – Indonesia (Kidney Transplant) dan Clinical Service Initiative of the Year – Indonesia, yang memperkuat komitmen Siloam terhadap layanan medis berkualitas dan berorientasi pada keberhasilan jangka panjang pasien.
Editor : Ismail
Artikel Terkait