Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa saat ini telah terdapat 1.083 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan total pekerja mencapai lebih dari 50 ribu. Sesuai dengan roadmap BGN, jumlah ini diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 1,2 juta pekerja.
"Kami tidak memotong gaji mereka, tetapi kami membayar preminya untuk mereka, sehingga semua yang terlibat di dalam program makan bergizi, secara sosial terlindungi. Tadi Pak Dirut mengatakan 'Kerja Keras Bebas Cemas'. Jadi ini kan kerja keras yang luar biasa, menyiapkan makanan untuk penerima manfaat, anak-anak masa depan kita, tetapi mereka tidak boleh cemas ketika bekerja keras," kata Dadan.
Ke depan, sasaran perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan akan diperluas hingga mencakup para pekerja di seluruh rantai pasok program MBG, termasuk petani, peternak, dan pihak-pihak terkait lainnya.
"Ke depan perlu dilakukan kolaborasi untuk meningkatkan literasi dan kesadaran menyeluruh bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam rantai pasok ekosistem Badan Gizi Nasional, termasuk petani, peternak, dan pihak-pihak terkait lainnya," terang Anggoro.
Anggoro meyakini bahwa sinergi ini akan mempercepat tercapainya universal coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Saat ini, dari 104,9 juta pekerja yang memenuhi syarat, masih terdapat sekitar 61 persen yang belum terlindungi, didominasi oleh pekerja rentan.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait