"Hewan-hewan tersebut, merupakan hewan yang sering diperdagangkan secara ilegal padahal sangat berperan di kawasan hutan," jelasnya.
Bobi juga mengaku, kegiatan yang mereka lakukan ini sangat banyak mendapatkan support dari masyarakat, NGO dan mahasiswa. Menurutnya dukungan yang mereka dapatkan tersebut menandakan banyaknya warga Medan yang masih peduli dengan kelestarian lingkungan dan alam.
"Salah satu contoh nyata kerusakan hutan dan global warming juga terjadi di Kota Medan. Misalnya hujan yang tidak bisa diprediksi dan juga banjir. Makanya kalau kita tidak menyuarakan tentabg elestarian hutan dan lingkungan dampaknya ke depan mungkin Medan akan semakin parah dan Sumut bisa kehilangan hutan yg sangat besar," ungkap Bobi.
Sementara itu, Sebastian Keilholz dari lembaga Project Wings yang turut terlibat pembuatan mural ini mengatakan, pentingnya kampanye ini karena siapapun di dunia termasuk hewan berhak untuk hidup di planet ini.
Karena, menurut pria asal Jerman ini, manusia, hewan dan tumbuhan sebenarnya adalah satu kesatuan untuk hidup berkelanjutan di masa depan.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait