Dia mengatakan rasanya seperti daerah perut bagian bawahnya terbakar dan dia merasa seperti sekarat. Dokternya merekomendasikan pengendalian kelahiran dan itu telah menjadi cara penanganannya sejak saat itu.
Ketika dia menjadi aktif secara seksual, dia menyadari bahwa rasa sakit yang menyiksa ini tidak hanya terjadi pada menstruasinya, tetapi terkadang juga pada aktivitas seksual.
Mengibaratkan sebagai lotere, dia bilang dia merasakan sakit yang hebat seperti ditikam separuh waktu dari orgasmenya, dan dia tidak tahu kapan itu akan terjadi. “Setengah orgasme yang saya alami menyakitkan. Itu semua menyakitkan sampai pada titik di mana saya harus menghilangkan rasa sakit untuk menghilangkannya dan butuh sekitar 10 menit untuk menghilangkannya,” katanya kepada The Mirror, yang dilansir Minggu (20/3/2022).
“Rasanya seperti saya ditikam 15 kali di perut saya sampai saya harus benar-benar duduk di suatu tempat, memegangi perut saya dan berharap ibuprofen bekerja sesegera mungkin."
“Pertama kali itu terjadi sangat menakutkan. Para dokter memberi tahu saya bahwa itu mungkin karena saya memiliki dua rahim dan itu berkontraksi, melakukan apa yang dilakukannya, ketika orgasme terjadi," paparnya.
Pada tahap itu, dokternya telah memberi tahu dirinya bahwa dia hanya memiliki peluang 40 persen untuk bisa hamil di masa depan, berkat kelainan pada saluran Mulleriannya, namun itu tidak sepenuhnya mustahil.
Untuk wanita dengan kondisi ini, secara teknis mungkin untuk mengalami apa yang mereka sebut "kehamilan ganda", yaitu ketika satu sel telur dibuahi terlebih dahulu dan kemudian sel telur di rahim lainnya mengikuti.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait