Dari segi harga, kain tenun yang diproduksi memiliki rentang harga mulai dari Rp400.000 hingga lebih dari Rp1.000.000, tergantung pada jenis bahan, tingkat kerumitan motif, serta permintaan khusus dari pelanggan. Setiap lembar kain yang dihasilkan bukan sekadar material tekstil, melainkan karya seni yang mencerminkan kekayaan budaya Sumatera Utara.
Pasarnya pun semakin luas
Setiap tahun, Tin Reihani dipercaya oleh pemerintah Kota Medan untuk menyediakan seragam acara MTQ. Selain itu, produknya mulai dikenal hingga Jakarta dan berbagai kota lain, baik sebagai oleh-oleh maupun sebagai seragam adat untuk acara resmi.
Tak hanya menjadi tempat produksi, Rumah Reihan Tenun Batik juga menjadi wadah edukasi bagi pelajar internasional dan siswa magang dari SMK 1 Berastagi jurusan tekstil. Baru-baru ini, mereka menerima kunjungan pertukaran pelajar dari Gwangju, Tiongkok, yang tertarik mempelajari kain tradisional khas Medan.
Dukungan dari pemerintah pun terus mengalir. Selain mendapatkan bantuan alat dan bahan, Reihan Tenun Batik Batak sering diikutsertakan dalam pameran UMKM dan ajang promosi budaya, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Editor : Chris
Artikel Terkait