"Dari kelas 10 dan lanjut ke kelas 11 dulu ada dibuat grup wali murid, anehnya semenjak kelas 12 tidak ada sama sekali grup wali murid," ucapnya.
"Ini menimbulkan pertanyaan apakah faktor kesengajaan dari pihak sekolah SMK Negeri 10 untuk menutupi yang sebenarnya terjadi, jadi saya sangat kecewa berat dengan kejadian ini," sambung orangtua tersebut.
Kejadian ini membuat para murid shock dan terguncang secara psikologis karena sudah sangat berharap bisa masuk jalur eligible PTN.
"Kami meminta agar pihak sekolah bertanggung jawab atas kejadian ini. Kami juga meminta agar pihak terkait melakukan investigasi kepada sekolah SMK Negeri 10 Medan tentang kejadian ini dan mengambil tindakan yang cepat dan tepat," tandasnya.
Terkait hal itu, Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Medan-Deliserdang, Duta Syailendra mengungkapkan jika permasalahan tersebut bermula karena operator sekolah mendisi data PDSS di hari terakhir atau injury time.
"Tetapi saya lihat keterlambatan orang ini, karena dimasukkan pada hari terakhir. Si petugasnya mengentri data di hari terakhir, tentunya pada saat ini hitam kan bahaya seperti itu," ujar Syailendra kepada awak media, Kamis (6/2/2025).
Kata Syailendra bahwa jika siswa SMK disiapkan untuk bekerja. "Diketahui permasalahan pengisian PDSS di SMK Negeri 10 ini mengalami kendala, yaitu 1 mata pelajaran ketika diinput dibaca selalu 0 (nol).
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait