MEDAN, iNewsMedan.id - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek) Prof. Dr. Fauzan meminta para pemimpin Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk melakukan inovasi dan improvisasi dalam upaya memajukan PTS masing-masing.
"Kita ini adalah kumpulan para pemimpin perguruan tinggi. Tanggung jawab kita membuat inovasi, membuat perguruan tinggi maju. Tentunya tertib saja tidak cukup. Kita bisa cukup dan diperhitungkan dengan keunggulan," sebut Wamen Dikti Saintek dalam sharing session bertema Implementasi Arah dan Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia Berdasarkan Asta Cita, yang digelar Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi Indonesia (APPERTI) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Sumatera Utara, Sabtu (1/2/2025) di Medan.
Wamen yang juga merupakan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu kemudian menjabarkan pengalamannya selama dua periode memimpin UMM (2016-2024).
"Bagi UMM saat itu, jika saya harus mengejar dengan jalan sama dengan tetangga kami, jelas tidak mungkin. Apalagi bila berbicara soal guru besar, karena ketika itu UMM hanya punya puluhan guru besar saja, sedangkan tetangga 200 lebih. Jawabannya harus pandai berimprovisasi," sebutnya.
Ia mengatakan, jangan karena sistem, karena regulasi, kita malah tertinggal. "Apa kata Pak Menteri, ngapain kita mengabdi pada sistem, kita ini mengejar ketertinggalan, bukan sistem," ujarnya menjelaskan, regulasi yang tidak memberikan peluang bagi perguruan tinggi untuk maju, untuk responsif terhadap kondisi lingkungan, itu semua akan dievaluasi.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait