Ia juga berterima kasih kepada UISU yang mengedepankan pendidikan Islam dan budaya Melayu.
"Kesultanan Deli berharap ke depannya bisa melakukan program dan kerjasama untuk kemajuan UISU," katanya berdoa UISU menjadi universitas terdepan, unggul dan mencipatkan generasi religius, nasionalis, berbudaya dan beradat.
Ia juga berharap tidak ada lagi konflik-konflik internal di UISU.
"Saya harap tidak ada lagi konflik, apalagi secara tidak langsung ada marwah kesultanan Deli di UISU," sebutnya.
Ketua Pembina Yayasan UISU Prof Fauzie Yusuf Hasibuan sempat berlinang air mata ketika berbicara mengenang Raja Muda.
Ia mengatakan sangat dekat dengan almarhum, dan selalu berdiskusi tentang apa saja, terutama kemajuan UISU. Ia juga berharap doa Kesultanan Deli untuk kemajuan UISU.
Sebelumnya, Ketua Umum Yayasan UISU Indra Gunawan menyampaikan sejarah singkat yayasan UISU yang didirikan lima pemuda pejuang pada 1951 awal Kemerdekaan RI, setahun kemudian (1952) didirikanlah Perguruan Tinggi Islam Indonesia, yang pada 1954 berganti nama menjadi Universitas Islam Sumatera Utara.
"Lahirnya UISU, tidak terlepas dari restu Masyumi dan peran ormas Islam, seperti Muhammadiyah, Al Washliyah, Al Ittihadiyah dan NU, dan tak kalah pentingnya, Sultan Deli sangat berjasa pada UISU sejak pra pendirian, pendirian hingga UISU saat ini, yang telah memiliki sembilan fakultas dengan 38 program studi Strata 1, Strata 2 dan Strata 3," jelasnya.
Pada lawatan itu, tampak hadir sejumlah anggota pembina yayasan UISU, pengawas yayasan dan pengurus yayasan.
Editor : Chris
Artikel Terkait