Sebagai tujuan perjalanan, Sumatera Utara juga menempati posisi kelima tertinggi secara nasional setelah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta dengan jumlah pemudik mencapai 7,84 persen (9,22 juta orang).
Lonjakan ini diprediksi akan berdampak pada peningkatan penumpang di berbagai moda transportasi, termasuk angkutan jalan naik 15 persen, kereta api naik 10 persen, penyeberangan Kepulauan Nias naik 6 persen, penyeberangan Danau Toba naik 15 persen, angkutan laut naik 5 persen dan angkutan udara naik 2 persen
Untuk menghadapi lonjakan mobilitas ini, kata Agustinus, Pemprov Sumut telah menyiapkan berbagai langkah strategis, di antaranya berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait, melakukan survei kesiapan sarana dan prasarana transportasi, mengadakan inspeksi keselamatan jalan (ramp check) di terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara.
"Selain itu, membatasi operasional angkutan barang pada waktu tertentu, mengawasi penerapan tarif angkutan umum, menyelenggarakan posko monitoring angkutan Nataru serta melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan rawan macet, rawan kecelakaan, dan daerah wisata," ungkapnya.
Mudik gratis menjadi salah satu solusi Pemprov Sumut untuk mengurangi beban masyarakat di tengah prediksi kenaikan harga tiket transportasi umum sebesar 10-15 persen. "Program Mudik Gratis ini juga untuk mendukung terciptanya perjalanan yang aman, nyaman, dan terkendali," pungkas Agustinus.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait