KALTENG, iNewsMedan.id - Sebagai aksi kepedulian terhadap lingkungan serta menjaga garis ekosistem pesisir, SPMT Grup yang terdiri dari PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) atau PTP Nonpetikemas serta PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) yang bisnisnya bergerak pada kepelabuhanan di bidang operasi terminal multipurpose di Indonesia, seperti curah cair, curah kering, dan kargo umum serta terminal kendaraan ini melakukan penanaman 30.000 bibit mangrove lanjutan di area seluas 10 Ha yang berada di Desa Sungai Undang, Kecamatan Seruyan Hilir, Kalimantan Tengah pada Senin (23/9/2024).
Gelaran aksi tanam mangrove yang dilakukan SPMT Grup ini bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Das dan Hutan Lindung Kahayan dan Kelompok Masyarakat Tani Lestari Patimah Raya. Penanaman mangrove ini juga menjadi bagian dari kerja sama Pelindo dengan Kemenkomarves, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan bersamaan dengan momentum Hari Maritim Nasional di Indonesia yang tepat pada tanggal 23 September dan sekaligus rangkaian dari tiga tahun merger Pelindo.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu program prioritas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai aksi kepedulian perusahaan dalam menjaga garis ekosistem pesisir, dan merupakan salah satu dari 3 fokus utama kepedulian perusahaan, yaitu lingkungan, pendidikan, dan pengembangan UMKM.
Direktur SDM Pelindo Multi Terminal, Edi Priyanto, menyatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove di Sungai Undang telah berlangsung sejak tahun lalu, dan ini merupakan tahun kedua Pelindo Grup hadir untuk melanjutkan inisiatif ini.
"Ini adalah tahun kedua kami hadir di sini, setelah tahun lalu kami mendapatkan lokasi penanaman di Sungai Undang melalui koordinasi dengan Kemenkomarves," ungkap Edi.
Menurut Edi, hasil evaluasi dari penanaman sebelumnya menunjukkan keberhasilan dalam upaya rehabilitasi ekosistem pesisir. “Kami dari SPMT Grup, yang melibatkan PTP Nonpetikemas dan PT IKT, berhasil menanam setidaknya 30.000 bibit mangrove di lahan seluas 10 hektar. Penanaman ini berperan penting dalam mencegah abrasi pantai yang terus meningkat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Edi menekankan pentingnya menjaga lingkungan bersama-sama, terutama dalam menghadapi kondisi perubahan iklim global yang semakin tidak menentu.
“Kondisi global warming dan peningkatan suhu lingkungan adalah tanda bahwa keadaan bumi tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, kami, Pelindo Grup, hadir untuk menjaga lingkungan ini bersama-sama,” tambahnya.
Editor : Chris
Artikel Terkait