Ulama Besar Ini Menangis saat Ditanya Tanda-Tanda Kematian, Bukan karena Cinta Dunia tapi Sebab Ini!
MEDAN, iNewsMedan.id - Kalimat kematian tiba merupakan sebuah ungkapan yang sangat mendasar namun sarat makna. Secara harfiah, kalimat ini mengisyaratkan bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang dan tidak dapat diprediksi waktunya.
Namun, di balik kesederhanaan kalimat ini, terdapat berbagai nuansa dan interpretasi yang lebih dalam.
Ustadz Najmi Umar Bakkar mengisahkan, ketika datangnya tanda-tanda kematian ulama besar Islam Amir bin Qais menangis. Lalu seseorang nertanya : "Apakah yang menyebabkanmu menangis !?"
Jawabnya : "Aku menangis bukan karena takut mati, dan tamak kepada dunia tapi aku menangis karena merasa kurang banyak menahan "haus" (puasa) di siang hari dan juga shalat di malam hari" (Siyar A'laamin Nubalaa' IV/15-19)
Ketika datangnya tanda-tanda Kematian Abdurrahman bin Aswad pun menangis. Kemudian seseorang bertanya : "Apa yang membuatmu menangis ?" Ia menjawab : "Aku sedih karena meninggalkan puasa dan shalat" (Al-Muhtadhirin hal 137)
Ketika datangnya tanda-tanda kematian Yazid ar-Raqasyi maka ia pun menangis. Kemudian seseorang bertanya padanya: "Apa yang membuatmu menangis ?" Dia menjawab : "Demi Allah, aku menangisi hal-hal yang bakal terlepas dariku, yaitu bangun malam (shalat) dan berpuasa di siang hari" (Tahdziibul Kamal 32/76-77)
"Subhanallah, mereka adalah para ulama yang ahli ibadah, dan merasa sedih saat akan meninggal dunia karena tidak bisa lagi untuk memperbanyak shalat dan puasa. Lalu bagaimana dengan kita yang banyak dosa namun tidak mau untuk memperbanyak ibadah mendekatkan diri kepada Allah," sebut Ustadz Najmi Umar Bakkar.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait