BPJS Ketenagakerjaan akan menjadi backup bagi para atlet, menjamin perlindungan mereka jika terjadi cedera selama pertandingan yang mempengaruhi kemampuan bekerja mereka dalam jangka waktu tertentu.
"Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan akan dilakukan untuk memberikan klaim jika atlet mengalami cedera yang menghambat mereka bekerja selama satu atau dua bulan," tambah Basarin.
Saat ini, pendataan jumlah atlet dan official yang akan berpartisipasi terus dilakukan, diperkirakan mencapai 9.000 orang. Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan akan memastikan semua peserta terlindungi.
"Jika kontingen sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, kita tidak perlu mendaftarkannya lagi," ungkapnya.
Fasilitas kesehatan akan disiapkan di berbagai lokasi seperti venue pertandingan, hotel, dan Medical Center regional yang dilengkapi dengan dokter spesialis dan umum.
"Pelayanan kesehatan akan tersedia di pos pelayanan kesehatan di venue, hotel, dan beberapa Medical Center. Penempatan dokter spesialis dan umum akan disesuaikan proporsional," jelasnya.
Persiapan anti-doping juga menjadi perhatian penting sesuai standar PB PON. Pembiayaan untuk medis, venue, pertandingan, transportasi, dan konsumsi akan dialokasikan oleh PB PON.
"Minggu pertama bulan Agustus diharapkan semua persiapan selesai, termasuk MoU dengan rumah sakit dan anggaran," tutupnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait