Kanker Kolon dan Rectum, Yuk Simak Cara Deteksi Dini dan Pencegahannya

vitrianda
Kanker kolon dan rectum, mungkin masih terasa asing di telinga masyarakat umum. Kanker jenis ini merupakan kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) bagian bawah yang terhubung ke rectum (anus). Foto: Dok

Lantas bagaimana cara deteksi dan penanganannya? 

Pemeriksaan feses merupakan cara umum dilakukan dan meliputi beberapa pemeriksaan, di antaranya pemeriksaan FIT atau FIT-DNA. Metode yang satu ini dilakukan dengan menggabungkan beberapa pemeriksaan guna mendeteksi adanya perubahan DNA pada feses yang tidak bisa dilihat hanya dengan menggunakan mikroskop. 

Pemeriksaan darah samar atau fecal occult blood test (FOBT). "Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan darah yang terdapat pada feses", tutur Yossi Andila. 

Adapun pemeriksaan ini terbagi dalam dua jenis, yaitu: Fetal immunochemical test (FIT), yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan mencampurkan feses dengan cairan khusus ke dalam mesin yang mengandung antibodi guna memeriksa adanya kandungan darah pada feses.

Guaiac FOBT, yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan menempatkan feses pada kartu khusus yang diberi bahan kimia. Jika feses positif mengandung darah, kartu akan berubah warna. 

Pemeriksaan kolonoscopi merupakan gold standard utk mendiagnosis kanker kolo rektal, ini merupakan pemeriksaan yang hampir mirip dengan sigmoidoskopi, tetapi menggunakan selang yang lebih panjang mencapai keseluruhan bagian usus besar. 

Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui stadium kanker dan letak kanker yang sesungguhnya. Selain beberapa metode tersebut, terdapat  lain yang dilakukan, yaitu pemeriksaan kadar CEA dalam darah. 

Yaitu akan menunjukkan kadar CEA dalam darah pengidap kanker, jika kadar CEA tinggi, maka peserta positif mengidap kanker kolorektal. Dan untuk mengantisipasi adanya penyakit lain yang berbahaya, tes darah secara lengkap juga diperlukan. Tes darah lengkap akan meliputi perhitungan jumlah sel darah merah, sel darah putih, trombosit, serta hemoglobin. 

"Deteksi dini yang benar, pada stadium (1-2) dapat digantikan mempunyai Pronogsis yang baik atau tingkat kesembuhan mencapai 95 persen," pungkas dr. Yossi Andila,M,ked (surg), Sp.B, subSP. BD (k) dengan jadwal praktek setiap hari di Siloam Hospital Dhirga Surya Medan yang dapat juga dilihat di aplikasi MySiloam.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network