BATAM, iNewsMedan.id - Korban perampokan di Perumahan Pertamanan BP Batam, Sei Temiang, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, masih mengalami trauma.
Mereka merasa takut akan adanya pembalasan, terutama setelah mengetahui bahwa pelaku perampokan, Herman (56), telah meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Mercy Roro (55), salah seorang korban, mengungkapkan perasaan ketakutannya ketika ditemui di RSUD Embung Fatimah. "Saya masih merasa takut, khawatir akan ada balasan, entah dari teman atau kelompoknya," ujar Mercy sambil menjaga anaknya, Hapur Rahmatullah, yang masih dirawat di rumah sakit setelah ditikam oleh pelaku pada Kamis (18/1/2024).
Mercy meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk menjamin keamanan dan keselamatan keluarganya. "Saya memohon perlindungan dari polisi karena tempat tinggal saya sepi," tambahnya.
Selain itu, Mercy berharap adanya bantuan untuk biaya pengobatan anaknya. Anaknya mengalami luka tusuk di dada dan paru-paru akibat serangan pelaku dengan sebilah badik selama pertarungan.
Di sisi lain, Kapolsek Sekupang, AKP Muhammad Rizki, menyatakan telah menjenguk korban, Hapur Rahmatullah (30), di rumah sakit. "Kami menjenguk anak korban yang terluka saat menyelamatkan ibunya dalam insiden pencurian dengan kekerasan pada tanggal 17 Januari 2024," kata Rizki.
Rizki melanjutkan kondisinya sudah membaik setelah menjalani operasi. Operasi dilakukan untuk mengobati luka di rongga dada hingga paru-paru. Selain itu, ada operasi di tangan kiri. "Saat ini, masih dirawat inap," kata dia.
Adapun terkait kasus pencurian dengan kekerasan (Curas), pihak kepolisian menyatakan akan segera melengkapi berkas perkara dan mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan (SP3).
"Laporan yang kami terima dari korban mengenai Curas, Pasal 365 KUHP. Kami sedang melengkapi berkasnya untuk segera diserahkan, dan kami berencana untuk mengeluarkan SP3 karena tersangka sudah meninggal dunia," tutupnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait